Storyboard
Storyboard yaitu sketsa gambar yang berurutan sesuai dengan naskah cerita film tersebut. Storyboard digunakan untuk membuat naskah cerita menjadi lebih hidup, dan cerita film tersebut dapat disajikan kepada penonton dengan membawakan pesan dari pembuat film tersebut. Storyboard adalah rangkaian cerita yang memberikan rincian video, dan ilustrasi adegan utama, yaitu bagaimana latar belakangnya, siapa yang akan ada dalam video, dan adegan apa yang akan ditampilkan. Berikut ini akan kita bahas cara membuat storyboard dalam film pendek beserta contohnnya.
1. Memilih media yang paling cocok digunakan untuk dibuat template storyboard.
Anda bisa menggunakan papan putih yang dibagi – bagi perkolom untuk menggambarkan setiap adegan, namun ukuran yang digunakan haruslah yang lumayan besar. Jika ingin menggunakan software, Anda dapat menggunakan “Adobe Illustrator”, “storyboardthat.com”, “Microsoft PowerPoint”, “Amazon’s Storyteller”, atau “inDesign” untuk membuat template storyboard dalam bentuk vertikal maupun horisontal.
2. Membuat daftar kronologi cerita (timeline)
Seperti halnya dalam komik, storyboard yang anda buat juga harus memuat kronologi cerita secara runtut dan tentunya logis. Setiap adegan juga harus dapat menggambarkan dengan jelas tentang waktu dan tempat terjadinya, serta suasana yang ada.
3. Tentukan jalan cerita secara terperinci
Setiap adegan dalam storyboard juga harus mampu menjelaskan cerita secara keseluruhan. Ingatlah bahwa inti storyboard adalah untuk memberikan kejelasan visual dan untuk membuat setiap penonton memiliki pemahaman yang sama. Jika film yang anda buat berdurasi pendek, maka perhitungkanlah berapa banyak adegan yang sudah harus mampu melukiskan jalan cerita secara keseluruhan.
4. Isi deskripsi pada setiap kolom storyboard
Agar setiap adegan pada storyboard anda dapat menggambarkan cerita yang ada pada setiap adegan, tulislah deskripsi bagian – bagian terpenting dari setiap adegan yang ada. Hal – hal tersebut bisa berupa latar belakang, suasana, waktu, tempat, atau pelengkap lainnya yang nantinya ada saat proses pengambilan gambar.
5. Buat dan desain sketsa gambar / adegan film
Mulailah membuat adegan dengan menggambar pada storyboard anda. Karena namanya adalah sketsa, sehingga anda tidak harus menyelesaikan setiap gambar dengan sempurna. Perhatikan juga komposisi, sudut pengambilan gambar oleh kamera, jenis pengambilan film / shot, properti, aktor, dan juga efek khusus yang ada dalam setiap adegan film pendek anda.
6. Tambahkan informasi dan deskripsi penting
Informasi penting ini dapat berupa dialog yang terjadi pada setiap adegan, dan juga berapa lama waktu pengambilan gambar tersebut. Anda juga bisa memberikan nomor pada setiap kolom yang ada agar mudah dijadikan referensi ketika storyboard itu didiskusikan dengan orang lain.
7. Berikan sentuhan akhir dan selesaikan storyboard anda
Pada tahap akhir, berikan sentuhan akhir berupa pengembangan storyboard, pewarnaan, atau juga berpikir dalam tiga poin perspektif. Saat proses pengambilan gambar, berdirilah sedikit jauh dari kamera, dan kemudian berdirilah lebih dekat. Gambar yang lebih jauh dari kamera harus terlihat lebih kecil dengan kaki yang lebih tinggi, dan gambar yang lebih dekat dengan kamera harus terlihat lebih besar dengan kaki yang lebih rendah.
Contoh storybaord
Stop motion Animation
Stop motion animasi (disebut juga animasi frame berhenti) adalah suatu teknik animasi untuk membuat objek yang dimanipulasi secara fisik agar terlihat bergerak sendiri. Setiap pergerakan objek tersebut di foto dengan frame individual sehingga menciptakan ilusi gerakan saat serangkaian frame dimainkan secara berurutan dan berkesinambungan.
Ketika kamu memutar ulang urutan gambar dengan cepat, itu menciptakan sebuah ilusi gerakan. Jika kamu memahami cara kerja animasi 2D yang digambar (Disney di era awal), konsep stop motion animasi ini serupa kok.
Stop motion juga sering disebut dengan claymation karena dalam perkembangannya, jenis animasi ini sering menggunakan bahan clay (tanah liat) sebagai salah satu objek yang digerakkan. Teknik stop motion animasi pertama kali ditemukan oleh Stuart Blakton pada tahun 1906. Kala itu ia menggambar ekspresi wajah sebuah tokoh kartun pada papan tulis menggunakan still camera, kemudian dihapus untuk menggambar ekspresi wajah selanjutnya. Teknik stop motion animasi ini sering digunakan dalam visual effect pada film era 50 atau 60-an bahkan sampai saat ini.
Capturing Stop Motion Animasi
Mulanya stop motion animasi di-capture dengan kamera film. Para animator tidak dapat melihat bagaimana hasil karya mereka sampai film selesai diproses. Mereka menggunakan pengukur permukaan untuk melacak di mana karakter mereka berada, dan seberapa jauh untuk memindahkan mereka. Jika animasi itu tidak lancar, ada kesalahan pada set atau jika pencahayaannya buruk, maka hasil karya mereka gagal dan harus memulai lagi dari awal.
Kemudian, di jaman yang lebih canggih ada sebuah mesin video khusus yang memungkinkan para animator untuk melihat satu atau dua frame akhir karya mereka dan membandingkannya dengan video langsung dari kamera. Teknologi ini membuat mereka lebih mudah memahami bagaimana proses perkembangan animasi mereka.
Penggunaan DSLR untuk Stop Motion Animasi
Di tahun 2005, film Corpse Bride yang disutradarai oleh Tim Burton di-shoot menggunakan Canon EOS-1D Mark II, yang menjadikannya sebagai film stop motion animasi pertama yang dibuat dengan kamera digital. DSLR seri awal tidak memiliki fitur live view dimana sebuah kamera dapat menampilkan hasil video melalui lensa. Jadi pihak studio harus memiliki kamera sekunder untuk menjadi backup camera primer.
Pada 2007, Canon dan Nikon memperkenalkan DSLR dengan live view. Sejak itu, DSLR telah digunakan untuk shoot sebagian besar stop motion animasi oleh para profesional yang hasilnya bisa kamu lihat di berbagai film, fitur video musik, hingga video iklan.
Jenis-Jenis Stop Motion Animasi dan Pembuatannya
Stop Motion Animasi terdiri dari beberapa jenis, yaitu cut out animation, clay animation, puppet animation, pixilation animation, objek animation, dan graphic animation. Untuk membuat stop motion animasi tidak diperlukan keahlian khusus, yang paling penting butuh ketelitian dan ketelatenan karena animasi ini bukan jenis animasi yang dapat dibuat dalam waktu singkat. Siapa saja bisa mencoba membuat stop motion animation, termasuk asal mau telaten dan teliti, buang jauh rasa malas!
Komentar
Posting Komentar