Langsung ke konten utama

Bangga dan Nyaman

Mengingat harga software proprietary yang mahal, terutama yang terpenting adalah sistem operasi dan aplikasi perkantoran tentunya dimana kita sebagai pengguna komputer wajib memilikinya. Akan tetapi untuk orang seperti saya yang masih minta uang jajan sama orang tuanya tentu akan berfikir berjuta kali untuk membeli sebuah perangkat lunak, saya akan berfikir bahwa daripada membeli perangkat lunak lebih baik digunakan untuk hal lain(yang tentunya lebih masuk akal). Oleh karena itu saya lebih memlilih untuk menggunakan perangkat lunak yang free open source, selain bebas untuk dilihat source code nya dan bebas untuk disebarluaskan, juga bebas untuk kita gunakan secara cuma-cuma.
*saya bingung, ada yah orang berbaik hati mengeluarkan software yang mereka buat dan diberikan secara cuma-cuma, padahal tentu tidak mudah untuk membuat software tersebut.

Pertama, sistem operasi yang saya gunakan adalah GNU/Linux, tentunya dengan GNU/Linux saya bisa menggunakan komputer saya tanpa harus membeli sistem operasi yang harganya jutaan rupiah, dan ketika selesai meng-install sistem operasi ini, bukan hanya sistem operasi saja yang dibawanya akan tetapi dengan tambahan banyak aplikasi, inilah distro....dan tentunya dengan menggunakannya saya bisa dengan bebas begitu saja tanpa harus membajaknya.

Kedua, untuk software perkantoran misalnya...saya jelas tidak rela mengeluarkan uang untuk membeli software perkantoran, bahkan lebih baik saya gunakan untuk jalan-jalan sama pacar saya hehe... dan pilihan saya adalah menggunakan free open source software juga, maka saya pilih LibreOffice. Nah ternyata, LibreOffice ini sudah di bundel dalam distro Linux.

Bisa kita bayangkan kan, betapa mudah dan nyamannya menggunakan free open souce software. Sudah dapat sistem operasinya, juga dapat banyak aplikasinya. Bukan hanya itu, dengan berbagai kontribusi dalam komunitas open source di seluruh dunia, maka kemajuan suatu software akan semakin cepat, misalnya penambahan fitur, atau bahkan perbaikan bug. Nah hal seperti itu tidak bisa dilakukan oleh pengembang software proprietary, kenapa? karena software proprietary hanya dikembangkan oleh suatu lembaga pengembang software tersebut saja.

Kemudian dengan adanya komunitas lokal yang ada, sehingga membuat berbagai permasalahan dapat teratasi dengan dukungan dari anggota-anggota komunitas yang senantiasa membantu. Dan banyak sekali ilmu yang bisa dipelajari.
Sebenarnya, free open source software bisa saya katakan bukanlah alternatif dari penggunaan software proprietary tetapi adalah sebuah pilihan yang baik yang tentunya bisa kita pilih dengan pemikiran yang bijak. Dan saya sangat bangga menggunakannya :)
Tambahan, terima kasih kepada orang-orang yang berkontribusi untuk selalu memajukan free open source software, saya hingga saat ini hanya sebagai pengguna saja dimana saya sangat merasa nyaman menggunakannya, semoga semakin banyak orang yang merasakan kenyamanan seperti ini. :)

# distro=distribusi

Komentar

  1. Makasih dah berbagi tips, sayangnya utk keperluan grafis msh terbatas ya pilihannya di linux.

    BalasHapus
  2. @anonymous: iya, misalnya untuk grafis SiS Mirage dimana sangat sulit untuk bisa menggunakan 3D acceleration di Linux, dan mentok-mentok hanya meningkatkan resolusi saja. Bahkan teknologi terbaru seperti grafis auto switch "Optimus" dr Nvidia tidak berjalan baik di Linux karena Nvidia sendiri enggan memberi source code nya.
    Harusnya sih kita berfikir gini, "grafis apa yg cocok untuk Linux" dan bukan "Linux mana yang cocok untuk grafis X". Kalo saya sendiri sih nyaman-nyaman aja soalnya grafis yang saya pake Intel HD3000, yg memang secara default sudah bisa digunakan pada berbagai efek compiz misalnya di Linux.
    Harapan saya sih, dengan banyaknya pengembang mudah2an bisa membuat Linux menjadi lebih powerfull lagi.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Storyboard dan Animasi Stop-motion

Storyboard Storyboard yaitu sketsa gambar yang berurutan sesuai dengan naskah cerita film tersebut. Storyboard digunakan untuk membuat naskah cerita menjadi lebih hidup, dan cerita film tersebut dapat disajikan kepada penonton dengan membawakan pesan dari pembuat film tersebut. Storyboard adalah rangkaian cerita yang memberikan rincian video, dan ilustrasi adegan utama, yaitu bagaimana latar belakangnya, siapa yang akan ada dalam video, dan adegan apa yang akan ditampilkan. Berikut ini akan kita bahas cara membuat storyboard dalam film pendek beserta contohnnya. 1. Memilih media yang paling cocok digunakan untuk dibuat template storyboard. Anda bisa menggunakan papan putih yang dibagi – bagi perkolom untuk menggambarkan setiap adegan, namun ukuran yang digunakan haruslah yang lumayan besar. Jika ingin menggunakan software, Anda dapat menggunakan “Adobe Illustrator”, “storyboardthat.com”, “Microsoft PowerPoint”, “Amazon’s Storyteller”, atau “inDesign” untuk membuat template storyboard d...

Sejarah, Keunggulan dan Cara Membuat Video di Aniamker

Animaker Animaker adalah perangkat lunak video dan animasi berbasis cloud yang pertama kali diluncurkan dalam versi beta terbuka pada tahun 2014. Pada bulan Februari 2015, perangkat lunak secara resmi diluncurkan berdasarkan model freemium yang memungkinkan pengguna opsi akun gratis. Perangkat lunak ini menyediakan alat online untuk membuat dan mengedit animasi video. Perangkat lunak ini dikembangkan oleh Animaker Inc., sebuah perusahaan SaaS berbasis video yang didirikan oleh RS Raghavan.  Animaker dibangun di atas HTML5 dan membantu pengguna membuat video animasi yang dapat diekspor ke Facebook , YouTube , atau diunduh sebagai file MP4. Perangkat lunak ini juga tersedia sebagai ekstensi Chrome di Toko Web Chrome . Keunggulan Animaker Dapat didownload secara gratis. Untuk mudah di buka saat Penggunaannya. Namun pembuatan Video animasinya masih Berbasis web. Fiturnya cukup lengkap mulai dari infografik, typografi, 2 dimensi dan 2,5 dimensi. Hasilnya dapat dibuat video dengan durasi...

Siklus Hidup Layanan TI

ITIL (Information Technology Infrastructure Library) adalah kerangka umum yang menggambarkan Best Practice dalam manajemen layanan IT. ITIL menyediakan kerangka kerja bagi tata kelola IT, "membungkus layanan", dan berfokus pada pengukuran terus-menerus dan perbaikan kualitas layanan IT yang diberikan, baik dari sisi bisnis dan perspektif pelanggan. Kerangka kerja ITIL menyediakan struktur yang menerangkan layanan TI dalam bentuk siklus hidup (lifecycle). Pembuatan struktur dalam bentuk lifecycle ini untuk mempermudah pemahaman tahapan proses dan fungsi TI yang ada dalam ITIL. Ada 5 proses service lifecycle dalam ITIL, yaitu: 1. Service Strategy (Strategi Layanan) Sebagai pusat siklus layanan TI, Service strategy merupakan inti dari siklus hidup ITIL. Service Strategy menetapkan panduan/pedoman bagi penyedia layanan TI dan pelanggan mereka, untuk membantu mereka beroperasi dan berkembang dalam jangka panjang dengan membangun strategi layanan yang jelas seperti layanan apa yang...